Jumat, 29 Mei 2009

Pedoman Ringkas Pelaksanaan Ibadah Haji

RUKUN-RUKUN HAJI
1. Berniat.
2. Wukuf di Arafah.
3. Tawaf ifadhah.
4. Sa'i di antara bukit shafa & Marwa.

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN HAJI
1. Berihram dari miqaat
2. Wukuf di Arafah sampai terbenamnya matahari.
3. Bermalam di Muzdalifah.
4. Bermalam di Mina hari-hari Tasyriq (11,12,13 Dzulhijjah).
5. Melempar jumrah Aqabah (tgl 10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyriq.
6. Gundul atau mencukur rambut (memendekannya) dengan rata.
7. Tawaf wada'

LARANGAN-2 BAGI ORANG YANG BERIHRAM
1. Mencukur seluruh rambut yang ada di badan tanpa ada udzur.
2. Memotong kuku tanpa ada udzur.
3. Menutup kepala (bagi laki-laki).
4. Memakai pakaian berjahit (bagi laki-laki).
5. Memakai wewangian.
6. Berburu binatang.
7. Aqad nikah.
8. Bersetubuh.
9. Bercumbu.

HAJI TAMATU'
1. Berihram dari miqat, mencakup: Mandi, memakai wewangian di badan bukan di kain ihram, lalu memakai pakaian ihram (bagi wanita tidak ada pakaian khusus dalam berihram, bisa memakai pakaian apa saja yang penting menutup aurat, longgar, tidak ketat & transparan, juga tidak berhias). Kemudian melakukan shalat sunnah dua rakaat setelah wudhu dengan niat shalat sunnah tuhur (bersuci), karena shalat sunnah ihram dua rakaat tidak ada tuntunannya dari dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam.
2. Menghadap ke qiblat ketika berniat sambil membaca:

3. Apabila seseorang yang telah berihram takut akan ada halangan yang merintanginya untuk melakukan haji, maka di anjurkan untuk mengucapkan syarat setelah berniat dengan membaca:

Apabila telah mengucapkan syarat setelah berniat, kemudian mendapatkan rintangan ketika melaksanakan ibadah haji atau umrah, maka cukup melepas pakaian ihram dan menggundul rambutnya tanpa harus membayar dam.
4. Memperbanyak dzikir kepada Allah dalam perjalanan menuju Makkah dengan bertasybih, bertahmid, bertahlil, & bertalbiyah.
5. Melakukan tawaf umrah sebanyak 7X putaran, dimulai dari hajar aswad dan disunnahkan untuk memegang dan menciaumnya, apabila tidak memungkinkan karena kepadatan manusia dia area tawaf, maka cukup dengan mengacungkan telapak tangan kanan ke arah hajar aswad sambil mengucapkan BISMILLAHI ALLAHU AKBAR, kemudian setiap melewati hajar aswad melakukan hal yang sama.
6. Kemudian melakukan shalat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim, apabila tidak memungkinkan karena kepadatan manusia di area tawaf, maka shalat di lokasi mana saja dari area Masjid. Pada rakaat pertama di sunnahkan membaca surat Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca Al-Ikhlash.
7. Melakukan sa'i umrah antara bukit shafa dan marwa sebanyak 7X, dimulai dari bukit shafa dan berakhir di bukit marwa, kemudian setelah itu tahalul dengan menggundul atau mencukur rambutnya secara rata bagi laki-laki, adapun bagi wanita cukup memotong rambutnya sebatas garis pertama dari lekukan ujung jari, apabila rambutnya di pocong atau di kepang dua, maka cukup dipotong dari setiap kepangan atau pocongannya satu garis pertama dari ujung jari.
7. Setelah itu seseorang bertahalul sampai tgl 8 Dzulhijjah, kemudian pada hari itu juga berihram lagi dari tempat tinggalnya di Makkah untuk melakukan amalan-amalan haji dengan mengucapkan niat:

Dan tetap seseorang dalam keadaan berihram sampai nanti bertahalul pertama di hari lebaran kurban tgl 10 Dzulhijjah.
8. Menuju ke Mina pada hari Tarwiyah tgl 8 Dzulhijjah, kemudian melaksanakan shalat dhuhur, asar, maghrib, isya' & subuh disana, pada waktu masing-masing dengan mengqasar shalat-shalat yang empat rakaat menjadi dua tanpa dijama'. Mabit di Mina pada hari Tarwiyah hukumnya sunnah.

HAJI QIRAN & IFRAD
1.Berihram dari miqat.
2. Menghadap ke qiblat ketika berniat sambil mengucapkan: apabila niat hajinya Qiran, adapun kalau niat hajinya Ifrad, maka mengucapkan:

3. Mengucapkan do'a syarat setelah berniat, seperti telah tersebut diatas.
4. Memperbanyak dzikir dengan bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir & bertalbiyah.
5. Melakukan tawaf qudum (ini hukumnya sunnah) & shalat dua rakaat dibelakang maqom Ibrahim.
6. melakukan sa'i. Setelah itu seseorang tetap dalam keadaan berihram sampai nanti bertahalul pada tgl 10 Dzulhijjah.
7. Orang yang berniat haji Qiran & Ifrad apabila langsung menuju ke Mina pada tgl 8 Dzulhijjah atau langsung menuju ke Arafah pada tgl 9 Dzulhijjah, tanpa melakukan tawaf kudum & sa'i lebih terdahulu, maka nanti pada tgl 10 Dzulhijjah setelah balang jumrah aqabah & bertahalul, melakukan sa'i haji setelah tawaf ifadhah.
8. menuju ke Mina pada hari Tarwiyah tgl 8 Dzulhijjah.
AMALAN KETIKA WUKUF DI ARAFAH & MABIT (BERMALAM) DI MUZDALIFAH.
1. Menuju ke Arafah setelah terbitnya matahari pada tgl 9 Dzulhijjah.
2. Berwukuf di Masjid Namirah apabila memungkinkan, kalau tidak di mana saja dalam batas daerah Arafah.
3. Mengqashar & menjama' takdim shalat dzuhur & ashar dengan satu adzan & dua iqamat.
4. Waktu wukuf dimulai setelah tergelincirnya matahari.
5. Tidak ada tuntunan & contoh dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam untuk pergi melihat jabal rahmah.
6. Dianjurkan untuk menghadap ke qiblat ketika berdo'a & memperbanyak dzikir & do'a baik dalam keadaan sedang dikendaraan, berjalan, duduk, atau berbaring.
7. Sebaik-baik dzikir & do'a ketika wukuf di Arafah adalah:
8. Tinggal di Arafah sampai terbenamnya matahari, & dan tidak boleh bergerak menuju ke Muzdalifah kecuali setelah terbenamnya matahari.
9. Barang siapa mendapat halangan untuk masuk Arafah pada siang hari, maka diperbolehkan untuk wukuf di Arafah pada malam hari walaupun sebentar, dengan syarat sebelum terbitnya fajar tgl 10 Dzulhijjah.
10. Sesampainya di Muzdalifah seseorang mengqashar & menjama' shalat maghrib & isya' dengan satu adzan & dua iqamat.
11. Bermalam di Muzdalifah bagi yang sampai sebelum pertengahan malam, adapun yang sampai sesudah itu, maka mabitnya syah walaupun sebentar.
12. Shalat subuh & memperbanyak do'a.
13. Ketika langit mulai memerah sebelum matahari terbit, jama'ah haji mulai bergerak menuju ke Mina dengan tenang.
14. Bagi orang yang lemah, tua, & wania hamil diperbolehkan untuk meninggalkan Muzdalifah pada pertengahan malam.
15. Mengambil batu untuk lempar jumrah tgl 10, adapun untuk lempar jumrah pada tgl 11,12,13 bisa diambil disekitar Mina.
16. Ukuran batu yang digunakan untuk melempar sebesar biji buah asem.
AMALAN DIHARI KURBAN TGL 10 & HARI-HARI TASYRIQ TGL 11,12,13 DZULHIJJAH.
1. Melempar jumrah aqabah kubra sebanyak (7X) secara beruntun.
2. Bertakbirlah pada setiap kali lemparan & pastikan bahwa lemparan anda jatuh kedalam lubang.
3. Waktu melempar dimulai setelah terbitnya matahari.
4. Bagi orang yang lemah, tua, wanita hamil diperbolehkan untuk melempar sebelum terbitnya matahari, adapun yang mendampingi mereka dari orang sehat tidak diperbolehkan melempar kecuali setelah terbitnya matahari.
5. menyembelih kurban apabila niat hajinya tamatu' & Qiran.
6. Gundul (bagi lelaki) atau mencukur (memendekkan) rambutnya dengan rata.
7. Menuju Makkah untuk tawaf ifadhah & sa'i bagi yang berhaji tamatu', adapun yang berhaji qiran & ifrad apabila telah melakukan sa'i haji bersama dengan tawaf kudum, maka baginya cukup melakukan tawaf ifadhah saja.
8. Apabila seseorang telah melakukan dua amalan dari tiga amalan berikut, yaitu: melempar jumrah, gundul atau mencukur, tawaf ifadhah & sa'i, maka dia sudah bertahalul awal & dihalalkan baginya segala pantangan ihram kecuali bersetubuh.
9. Disunnahkan melakukan amalan pada tgl 10 Dzulhijjah secara berurutan (melempar, berkorban bagi haji tamatu' & qiran, gundul atau mencukur, tawaf & sa'i). Tidak mengapa dilakukan secara tidak berurutan.
10. Setelah tawaf ifadhah & sa'i kembalilah ke Mina untuk mabit pada hari-hari tasyriq.
11. Mengqashar shalat fardhu tanpa dijama' (setiap shalat dilakukan pada waktu masing-masing).
12. Melempar jumrah tgl 11,12,13 Dzulhijjah dimulai setelah tergelincirnya matahari kebarat, lemparan tidak dianggap syah apabila dilakukan sebelum itu.
13. Melempar tiga jumrah dengan secara berurutan, dimulai dari yang kecil , tengah, & besar. Disunnahkan untuk berdo'a pada setiap kali selesai melempar jumrah yang kecil & tengah.
14. Setiap jumrah dilempar (7X) secara berurutan, dengan bertakbir pada setiap lemparan & memastikan bahwa setiap batu jatuh ke dalam lubang jumrah.
15. Orang yang lemah, tua, & sakit atau wanita yang sedang hamil boleh untuk mewakilkan lemparannya.
16. Orang yang mewakilkan lemparan memulai lemparan untuk dirinya dahulu, baru kemudian untuk orang lain.
17. Setelah melempar ketiga jumrah pada tgl 12 Dzulhijjah, bagi yang tergesa-gesa diperbolehkan untuk meninggalkan Mina, dengan syarat sebelum matahari terbenam. Apabila matahari telah tenggelam, maka diharuskan untuk mabit kembali pada malam ke 13 Dzulhijjah, melempar ketiga jumrah keesokan harinya secara berurutan.
18. Tawaf wada'.

Penyusun : Abu Haitsam Syafiq BWZ.